Senin, 08 November 2010 | By: Fauzi Firdaus Abduzzaman

Sejarah Perkembangan Mikrobiologi

PENEMUAN ANIMALCULUS

Leeuwenhoek (1633-1723) membuat mikroskop yang sangat sederhana Diketahuinya dunia mikroba yang disebut sebagai “animalculus” atau hewan kecil. Animalculus adalah jenis-jenis mikroba seperti protozoa, algae, khamir, dan bakteri.

TEORI

Teori Abiogenesis, menurut teori ini animalculus timbul dengan sendirinya dari bahan-bahan mati. Teori ini dianut sampai jaman Renaissance, dengan kemajuan pengetahuan mengenai mikroba akibatnya semakin lama teori ini menjadi tidak terbukti.

Teori Biogenesis, menurut teori ini animalculus terbentuk dari “benih” animalculus yang selalu berada di udara.

PENDAPAT

Untuk mempertahankan pendapatnya penganut teori membuktikan dengan berbagai percobaan.

Francesco Redi ( 1626 – 1697 ) melakukan percobaan ulat di dalam daging busuk tidak akan berkembang biak dan apabila disimpan di dalam suatu tempat tertutup yang tidak dapat disentuh oleh lalat. Kesimpulan dari percobaan tersebut adalah bahwa ulat tidak secara spontan berkembang dari daging, belatung pada daging busuk berasal dari telur lalat bukan berasal dari daging itu sendiri.

Lazaro spallanzani ( 1729 – 1799 ) pada percobaan menggunakan kaldu ternyata pemanasan dapat menyebabkan animalculus tidak tumbuh.Mikroba tidak muncul dengan sendirinya, perkembangan mikrobia di dalam suatu bahan, dalam arti terbatas menyebabkan terjadinya perubahan kimiawi pada bahan tersebut.

Louis Pasteur ( 1822 – 1895 ) Penemuan Louis Pasteur :

Pasteurisasi adalah cara untuk mematikan beberapa jenis mikroba tertentu dengan menggunakan uap air panas, suhunya kurang lebih 62oC .

Sterilisasi adalah cara untuk mematikan mikroba dengan pemanasan dan tekanan tinggi.

Penemuan Louis Pasteur yang penting adalah:

Udara mengandung mikrobia yang pembagiannya tidak merata

Cara pembebasan cairan dan bahan-bahan dari mikrobia, yang sekarang dikenal sebagai pasteurisasi dan sterilisasi

Penemuan bakteri berspora ditemukan oleh John Tyndall ( 1820 – 1893 ). Percobaannya mendukung pendapat Pasteur . Dari percobaan Tyndall (1820-1893) ditemukan adanya: Termolabil yaitu tidak tahan pemanasan, saat bakteri melakukan pertumbuhan dan Termoresisten yaitu bakteri sangat tahan terhadap panas. Tyndallisasi (Ferdinand Cohn, 1828-1898) adalah pemanasan yang terputus dan diulang beberapa kali.

Penelitian Pasteur pada fermentasi asam butirat ditemukan 2 istilah,yaitu Anaerob ( mikroba yang tidak memerlukan Oksigen ) dan Aerob(mikroba yang memerlukan Oksigen ). Penelitian Pasteur ditentang oleh Bernard (1875), Buchner (1897) membuktikan gagasan Bernard, penemuan itu membuka jalan ke perkembangan Biokimia Modern yaitu pembentukan alkohol dari gula oleh khamir, merupakan hasil urutan beberapa reaksi kimia, yang masing-masing dikatalisir oleh biokatalisator yang spesifik atau dikenal sebagai ENZIM. Pasteur (1875-1876) menduga adanya peran mikroba dalam menyebabkan timbulnya penyakit pada jasad tingkat tinggi, dibuktikan dengan ditemukannya jamur penyebab penyakit pada tanaman gandum (1813), tanaman kentang (1845), penyakit pada ulat sutera, dan penyakit kulit manusia. Iwanowsky menemukan bahwa filtrat bebas bakteri (cairan yang telah disaring dengan saringan bakteri) dari ekstrak tanaman tembakau yang terkena penyakit mozaik masih tetap dapat menimbulkan infeksi pada tanaman tembakau yang sehat dan diketahui adanya jasad hidup yang mempunyai ukuran jauh lebih kecil dari bakteri (submikroskopik) karena dapat melalui saringan bakteri yang dikenal sebagai VIRUS.

Penggunaan mikroba untuk proses klasik, misalnya khamir untuk membuat anggur dan roti, bakteri asam laktat untuk yogurt dan kefir, bakteri asam asetat untuk vinegar dll. Penggunaan mikroba untuk produksi antibiotik, misalnya Penisilin oleh jamur Penicillium sp, dan Streptomisin olehActinomysetes streptomyces sp. Penggunaan mikroba untuk proses-proses baru, misalnya karotenoid dan steroid oleh jamur, asam glutamat oleh mutan Corynebacterium glutamicum, dll. Penggunaan mikroba dalam teknik genetika modern, misalnya pemindahan gen dari manusia, binatang, atau tumbuhan ke dalam sel mikrobia, penghasilan hormon, antigen, antibodi, dan senyawa lain misalnya insulin, dll. Penggunaan mikroba di bidang pertanian misalnya untuk pupuk hayati (biofertilizer), biopestisida, pengomposan, dan sebagainya. Penggunaan mikroba di bidang pertambangan misalnya untuk proses leaching di tambang emas, desulfurisasi batubara, untuk proses penambangan minyak bumi. Penggunaan mikroba di bidang lingkungan misalnya mengatasi pencemaran limbah organik/anorganik termasuk logam berat dan senyawa xenobiotik.

e:12P ; i (/ І :150%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-bidi-font-weight:bold'>Mikrobiologi Akuatik, Aeromikrobiologi, Mikrobiologi makanan, Mikrobiologi Pertanian, Mikrobiologi Industri, Eksomikrobiologi, Mikrobiologi Geokimia)

DEFINISI MIKROBA

Mikroba merupakan jasad hidup yang ukurannya sangat kecil bisa disebut juga mukroorganisme atau jasad renik yang ukurannya 0,1 mm sehingga hanya dapat dilihat dengan mokroskop. Secara klasik jasad renik atau jasad hidup dapat digolongkan menjadi dunia tumbuhan (plantae) dan dunia hewan (animalia). Teori teori yang menjelaskan tentang hal tersebut ini digambarkan sebagai pengelompokan jasad berturut-turut oleh :

Haeckel : Berdasarkan perbedaan organisasi selnya, dunia tumbuhan (plantae) dan dunia binatang (animalia) dibedakan dengan protista

Whittaker Membagi jasad hidup menjadi tiga tingkat perkembangan, yaitu:

· Jasad prokariotik yaitu (Divisio Monera)

· Jasad eukariotik uniseluler (Divisio Protista)

· Jasad eukariotik multiseluler dan multinukleat yaitu Divisio Fungi, Divisio Plantae, dan Divisio Animalia

Woese Menggolongkan jasad hidup berdasarkan susunan kimia makromolekul yang terdapat di dalam sel Pembagiannya, yaitu:

· Arkhaebacteria

· Eukaryota (Protozoa, Fungi, Tumbuhan dan Binatang)

· Eubacteria

Mikroba di alam secara umum berperanan sebagai produsen(algae dan bakteri ) , konsumen (protozoa), maupun redusen (bakteri dan jamur/fungi). Selain yang bersifat seluler, ada mikroba yang bersifat nonseluler, yaitu virus yang merupakan jasad hidup yang bersifat parasit obligat, berukuran super kecil atau submikroskopik dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Selain virus ada jasad hidup yang disebut viroid, yaitu bahan genetik RNA yang bersifat infeksius (dapat menginfeksi) sel inang. Jasad yang lebih sederhana dari virus adalah prion, yang terdiri suatu molekul protein yang infeksius .

0 komentar:

Posting Komentar